TINJAUAN
PUSTAKA
2.1.
Pengertian Efek Rumah Kaca
Pengertian rumah kaca adalah rumah pertanian dengan
dinding dan atap dari kaca tembus cahaya. Rumah kaca mempunyai sifat dapat
ditembus sinar radiasi gelombang pendek, tetapi tidak dapat ditembus sinar
radiasi gelombang panjang. Sinar matahari merupakan sinar radiasi gelombang
pendek. Jika matahari menembus masuk kerumah kaca, kemudian di pancarkan
kembali dalam bentuk radiasi gelombang panjang. Radiasi gelombang panjang hasil
pantulan ini tidak menembus dinding dan atap rumah kaca sehingga energinya tetap
berada didalam rumah kaca dan mengakibatkan suhu menjadi naik.
Efek
rumah kaca disebabkan karena naiknya konsentrasi gas Karbon dioksida (CO2)
dan gas – gaas lainnya di atmosfer. Keenaikan gas CO2 ini disebabkan
oleh kenaikan pembakaran bahan bakar minyak, batu bara dan bahan bakar organik
lainnya yang berlebihan yang tidak mampu lagi diserap tumbuhan hijau untuk
fotosintesis.
Energi yang masuk ke bumi:
·
25%
dipantulkan oleh awan atau partikel lain di atmosfer
·
25%
diserap awan
·
45%
diserap permukaan bumi
·
5%
dipantulkan kembali oleh permukaan bumi
2.2.
Proses Terjadinya Efek Rumah Kaca
Proses terjadinya efek rumah kaca ini berkaitan
dengan daur aliran panas matahari. Energi yang diserapkan dipantulkan kembali
dalam bentuk radiasi inframerah oleh awan dan permukaan bumi. Namun sebagian
besar inframerah yang dipancarkan bumi tertahan oleh awan gas CO2
dan gas lainnya, untuk dikembalikan ke permukaan bumi. Dalam keadaan normal,
efek rumah kaca juga diperlukan. Dengan adanya efek rumah kaca perbedaan suhu
antara siang dan malam di bumi tidak terlalu jauh berbeda.
Selain
gas CO2, gas yang dapat menyebabkan efek rumah kaca adalah belerang
dioksida (SO2), nitrogen monoksida (NO) dan nitrogen dioksida (NO2)
serta beberapa senyawa organik seperti gas metan dan kloroflourokarbon (CFC).
CFC banyak terdapat pada pendingin ruangan (AC) dan kulkas. Gas – gas tersebut
memegang peranan penting dalam meningkatkan efek rumah kaca.
2.3.
Dampak Rumah Kaca
Meningkatnya suhu permukaan bumi akan mengakibatkan
perubahan iklim yang sangat ekstrem di bumi. Hal ini mengakibatkan terganggunya
kestabilan ekosistem dan juga hutan. Hal ini juga menyebabkan terganggunya
hutan dan dapat mengurangi kemampuannya untuk menyerap gas karbon dioksida.
Pemanasan global dari efek rumah kaca ini juga dapat menyebabkan mencairnya
gunung – gunung es di kutub yang dapat mengakibatkan naiknya permukaan air
laut. Efek rumah kaca juga mengakibatkan meningkatnya suhu air sehingga air
laut mengembang dan terjadi kenaikan permukaan laut yang mengakibatkan negara
Kepulauan akan mendapatkan pengaruh yang sangat besar.
Efek
rumah kaca disebabkan karena naiknya konsentrasi gas karbon dioksida (CO2)
dan gas – gas lainnya di atmosfer. Kenaikan konsentrasi gas CO2 ini
disebabkan oleh kenaikan pembakaran bahan bakar minyak (BBM), batu bara dan
bahan bakar lainnya yang berlebihan sehingga tumbuhan tidak sanggup menyerapnya
karena jumlah gasnya yang terlalu banyak.
2.4.
Usaha Mengurangi Efek Rumah Kaca
Banyak hal yang bisa kita lakukan untuk mengurangi
efek rumah kaca yang menyebabkan pemanasan global. Beberapa caranya adalah
sebagai berikut.
Ø Mematikan lampu dan peralatan
elektronik saat tidak digunakan. Hal ini dilakukan untuk menghemat energi.
Selain itu juga untuk menghemat biaya pembayaran listrik.
Ø Mengurangi bepergian dengan kendaraan
bermotor (carpooling) agar mengurangi pembakaran bahan bakar sehingga jumlah
gas penyebab pemanasan global menjadi berkurang.
Ø Kurangi penggunaan bahan plastik karena
sangat sulit diuraikan oleh tanah. Pemakaian kantong plastik dapat dikurangi
atau dapat beralih dengan tas atau bahan yang lebih mudah terurai, misalnya
karton dan kanvas.
2.5.
Hubungan Efek Rumah Kaca dengan Radiasi Benda Hitam
Panas
(kalor) dari matahari sampai ke bumi melalui gelombang elektromagnetik.
Perpindahan ini disebut radiasi, yang dapat berlangsung dalam ruang hampa.
Radiasi panas (thermal radiation)
adalah radiasi yang dipancarkan oleh sebuah benda sebagai akibat suhunya
meningkat.
Setiap
benda secara kontinu memancarkan radiasi panas dalam bentuk gelombang
elektromagnetik. Bahkan sebuah kubus es pun memancarkan radiasi panas. Sebagian
kecil dari radiasi panas ini ada dalam daerah cahaya tampak, tetapi tidak cukup
kuat untuk dapat melihat dalam ruang gelap.
Teori
kuantum dimulai dengan fenomena radiasi benda hitam. Apabila suatu
benda dipanaskan maka akan tampak mengeluarkan radiasi (misalnya ditandai
dengan terpancarnya cahaya yang berwarna warni). Dalam keadaan kesetimbangan
maka cahaya yang dipancarkan akan tersebar dalam seluruh spektrum berfrekuensi f dan panjang gelombang λ, dan kita
mencoba mendefinisikan daya yang terpancar sebagai emisi pada panjang gelombang
λ per satuan luas per satuan waktu. Berbicara tentang radiasi benda hitam,
berarti kita membahas tentang benda yang memiliki karakteristik penyerap
sempurna terhadap radiasi yang mengenainya. Secara praktis kita dapat
mengilustrasikan benda hitam sebagai sebuah kotak dengan lubang kecil
sedemikian sehingga sembarang radiasi yang masuk kedalam benda hitam melalui
lubang kecil, akan terpantul – pantul diantara dinding bagian dalam benda hitam
dan tidak ada kemungkinan lolos keluar (karakteristik penyerap sempurna).
Dari
penjelasan ini, bila kita ibaratkan pasir sebagai benda hitam yang memiliki
emisivitas kecil dari satu ( 0 < e < 1 ) dan tutup plastik sebagai
dinding bagian dalam kotak hitam, maka efek rumah kaca ternyadi akibat
pemantulan kembali radiasi – radiasi matahari oleh atmosfer (tutup plastik)
dari radiasi yang dipancarkan kembali oleh pasir.
Categories:
OTHER